
Buka Workshop Branding dan Fotografi, Rico Waas: Keterampilan Mengemas Konten Medsos Dekatkan Pemerintah dengan Masyarakat
Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, menekankan pentingnya keterampilan dalam mengemas konten media sosial untuk menjalin kedekatan dengan masyarakat sekaligus menyebarluaskan informasi maupun pesan-pesan pembangunan.
“Konten yang dikemas dengan konsep yang kuat dan estetis sekaligus membangun citra positif atau branding kecamatan maupun perangkat daerah di lingkungan Pemko Medan,” ucap Wali Kota saat membuka Workshop Branding dan Fotografi untuk Media Sosial di Lingkungan Perangkat Daerah dan Kecamatan yang mereka ikuti, Rabu (30/7/2025).
Ia mengharapkan, usai workshop yang digelar Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Medan ini, media sosial perangkat daerah, termasuk kecamatan dan puskesmas menjadi lebih berwarna baik dari sisi cerita maupun informasi.
Dalam workshop yang diikuti seluruh tim media kecamatan, perangkat daerah, dan puskesmas dengan menghadirkan pengampu Ketua TP PKK Medan, Airin Rico Waas yang berkompeten dalam dunia desain grafis serta pernah menjadi editor foto pada salah satu wedding organizer terbesar di Indonesia ini, Wali Kota mendorong kecamatan maupun perangkat daerah menjadi pusat informasi.
Dalam konteks komunikasi publik, pusat ini berfungsi sebagai sumber informasi, wadah berbagi pengetahuan, ruang diskusi dan kolaborasi, serta jaringan penghubung berbagai pihak.
“Kalau dulu kita butuh portal dan website, sekarang cukup dengan Instagram, TikTok, dan grup WhatsApp. Kecamatan harus jadi hub informasi, bukan hanya bagi ASN, tapi juga bagi masyarakat luas,” ujar Rico Waas.
Pada kegiatan yang dihadiri Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Arrahmaan Pane, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Medan, Ismiralda Wiriya Alrahman, Plt. Kabag Prokopim, M. Agha Novrian, dan Camat Medan Timur, Noor Alfi Pane, Rico Waas mengingatkan, media sosial kecamatan sering kali tidak menarik perhatian publik karena kontennya yang monoton.
Ia mendorong tim media kecamatan agar tak sekedar memuat apel pagi, tetapi juga menangkap momen-momen kecil yang memiliki nilai kedekatan, seperti camat merapikan atribut staf, menyapa warga, atau membersihkan lingkungan.
“Kalau yang diunggah tiap hari hanya apel pagi, publik akan bosan. Padahal dari apel saja banyak cerita bisa diangkat,” jelasnya.
Ia mencontohkan pentingnya membangun persona camat sebagai figur ayah atau pengayom melalui pendekatan visual yang estetis dan menyentuh.
“Kalau narasi dan visual kita menyentuh, masyarakat akan mengikuti bukan karena kewajiban, tapi karena ketertarikan. Di situlah komunikasi publik terbangun,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Medan, Arrahmaan Pane mengatakan kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas tim media kecamatan dan perangkat daerah dalam membangun branding daerah secara kreatif dan organik.
“Kita mengharapkan agar setiap konten yang diunggah bisa memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ucapnya.
Sumber : Dinas Kominfo Kota Medan