BERITA :


Camat Medan Helvetia: Dua Kelurahan Alami Kerusakan Terparah, Pembersihan Sampah Bisa Makan Waktu Dua Minggu

Camat Medan Helvetia: Dua Kelurahan Alami Kerusakan Terparah, Pembersihan Sampah Bisa Makan Waktu Dua Minggu

Kecamatan Medan Helvetia terus mempercepat penanganan pasca banjir besar yang melanda wilayah tersebut pada 27–30 November 2025. Camat Medan Helvetia, Junedi LG, mengatakan hampir seluruh wilayah kini sudah kering, namun dampak banjir masih berat terutama di dua kelurahan yakni Tanjung Gusta dan Cinta Damai.

“Yang menjadi persoalan terbesar pasca banjir ini adalah sampah. Hampir lima kelurahan dalam kondisi darurat, dan yang paling parah itu Cinta Damai dan Tanjung Gusta,” ujar Junedi, Senin (1/12/2025).

Jenis sampah yang ditinggalkan banjir tergolong berat, sebutnya, mulai dari spring bed, lemari, furnitur, hingga peralatan dapur. Hal ini membuat proses pembersihan tidak bisa diprediksi secara cepat.

“Tantangan terbesar kita itu sampah-sampah berat. Makanya kita tidak dapat memprediksi akurat berapa lama pembersihannya, kemungkinan bisa sampai dua minggu,” kata Junedi.

Pihak kecamatan telah membentuk dua tim besar untuk fokus melakukan pembersihan di Tanjung Gusta dan Cinta Damai. Koordinasi juga dilakukan dengan Dinas SDABMBK dan Dinas Lingkungan Hidup untuk penambahan armada dan personel.

Selain itu, Kecamatan Helvetia juga meminta bantuan Dinas Pemadam Kebakaran untuk penyemprotan lumpur di rumah warga serta penyedotan lumpur di drainase agar tidak menjadi sedimen.

Junedi menjelaskan, dua kelurahan terdampak berat berada di jalur tiga sungai yang mengalir di Helvetia: Sungai Belawan (utara), Sungai Sekambing (selatan), dan Sungai Baderah (tengah). Saat banjir, ketiga aliran air itu menyatu.

Di Tanjung Gusta, ketinggian air mencapai 1,5 hingga 2 meter dengan arus sangat deras. “Sampai menghanyutkan mobil-mobil yang ada di pinggir jalan,” katanya. Sementara di Cinta Damai, ketinggian air serupa namun arus tidak sederas di Tanjung Gusta.

Jumlah pengungsi di Helvetia kini tersisa sekitar 25 orang, yang berada di UPT Damkar Jalan Gaperta. Pengungsi lain di Aula Kantor Camat sudah kembali ke rumah.

Pelayanan kesehatan dilakukan secara berkala oleh nakes Puskesmas, RS Hermina, dan IDAI. “Alhamdulillah semua pengungsi dalam kondisi sehat saat kembali ke rumah. Tidak ada yang sakit, hanya diberikan obat-obatan dan multivitamin saat di pengungsian,” jelasnya.

Untuk penanganan vektor penyakit pasca banjir, kecamatan akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk fogging. Mereka juga berencana melibatkan Kementerian Pertanian di Medan Sunggal untuk vaksinasi ternak, termasuk hewan peliharaan seperti kucing.

Dia menambahkan, dua kebutuhan utama warga saat ini adalah air bersih. Aliran PDAM Sunggal di dua kelurahan terdampak parah masih belum normal sehingga warga kesulitan membersihkan rumah dan pakaian.

“Sudah kita koordinasikan. Kita menunggu giliran karena hampir seluruh Medan membutuhkan penyemprotan. Kita sampaikan ke warga agar bersabar,” katanya.

Sumber: Dinas Kominfo Kota Medan