Dikunjungi Siswa SMA Taruna Nusantara, Rico Waas Bagikan Pengalaman Hidup dan Sampaikan Pesan Motivasi
Sebanyak 6 siswa SMA Taruna Nusantara mendapatkan momen istimewa bertemu langsung dengan Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas dalam rangkaian kegiatan wawancara tokoh di tempat asal siswa. Pada pertemuan yang berlangsung hangat di Rumah Dinas Wali Kota Medan, Selasa (23/12/25), keenam siswa kelas X SMA Taruna Nusantara ini mendapatkan banyak pelajaran berharga dari awal perjalanan hidup Rico Waas hingga menjadi birokrat.
Keenam siswa SMA Taruna Nusantara angkatan 36 tersebut diantaranya, Agha Islami Annadif, Naufal Hibatullah Harahap, Raqilla Fauzzan Hendrycha dan Gilbert Febrian, Malchiel Panjaitan serta M. Ahkam El Khuluqiey.
Rico Waas didampingi Asisten Pemerintahan dan Sosial M Sofyan dan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Benny Sinomba Siregar bercerita bahwa dirinya lahir dan besar di Kota Medan. Kemudian menempuh pendidikan sekolah dasar hingga sekolah menengah atas di kota Medan ini sebelum melanjutkan kuliah ke Jakarta di Universitas Trisakti.
“Saya lahir dan besar di Medan. Sekolah Mulai tingkat SD SMP hingga SMA juga di Medan, lalu lanjut kuliah ke Jakarta dan ini menjadi momen saya jauh dari orang tua sekaligus belajar mandiri", kata Rico Waas.
Dijelaskan Rico Waas, usai menyelesaikan pendidikan di bangku Kuliah pada 2011, dirinya memilih jalur profesional sebagai seorang pengusaha dengan membuka usaha sendiri di Jakarta sebagai desain grafis dan pelaku seni. Kemudian di tahun 2015 kembali ke Medan untuk membangun usaha keluarga.
"Ketika menjadi pengusaha dunia politik sama sekali belum menjadi bagian dari rencananya. Baru ditahun 2020 saya memutuskan masuk ke dalam partai politik. Disana banyak belajar tentang partai politik dan fungsi maupun sistem pemerintahan, termasuk termasuk peran legislatif sebagai wakil rakyat dan pengawas kebijakan eksekutif.
Dilanjutkan Rico Waas, di tahun 2024 yang merupakan tahun Pemilu, dirinya maju sebagai calon anggota legislatif DPRD Sumatera Utara dari Dapil Kabupaten Deliserdang. Namun dirinya gagal hasilnya tidak sesuai ekspektasi. Setelah gagal, Rico Waas dipercaya partai politik untuk maju sebagai Wali Kota Medan.
"Jabatan yang diemban adalah amanah besar yang harus dipertanggungjawabkan. Baik itu dipertanggungjawabkan kepada masyarakat, bangsa dan Tuhan", ujar Rico Waas sembari berpesan bahwa umur itu sementara, jadi gunakan sebaik-baiknya untuk berbuat baik bagi masyarakat dan bangsa.
Menjawab pertanyaan tentang tantangan yang dihadapi dalam memimpin Kota Medan, Rico Waas menegaskan bahwa memimpin Kota Medan bukan perkara mudah. Dengan jumlah masyarakatnya yang mencapai 2,5 juta ini tantangan dan permasalahan Kota Medan cukup kompleksitas. Mulai dari masalah banjir, kemiskinan, pendidikan, dan ketenagakerjaan.
"Seluruh permasalahan ini perlu perhatian khusus, karena memiliki bobot yang sama. Hal terpenting permasalahan tersebut harus diselesaikan karena masyarakat menunggu. Selain itu apa yang menjadi program untuk pembangunan kota Medan juga harus tetap berjalan", sebut Rico Waas.
Dalam pertemuan tersebut, Rico Waas juga memberikan motivasi kepada siswa SMA Taruna Nusantara. Disampaikan Rico Waas dengan fasilitas sekolah yang lengkap, siswa harus dapat memanfaatkannya untuk menjadi pribadi yang pintar dan cerdas serta berwawasan dan yang paling penting disiplin.
"Di tahun 2045 merupakan Indonesia emas. Untuk itu Saya berharap generasi muda Indonesia mampu menjadi pribadi yang produktif, berpikiran maju, dan mampu mengembangkan potensi bangsa di berbagai sektor, mulai dari pembangunan, riset teknologi, hingga pariwisata", ucap Rico Waas sembari menambahkan generasi muda bisa membawa Indonesia menjadi negara hebat di mata dunia.
Rico Waas juga berpesan selama pendidikan di SMA Taruna Nusantara, pada siswa diharapkan dapat menjadi kebanggaan tidak hanya diri sendiri tetapi menjadi kebanggaan orang tua dan juga Kota Medan.
Sumber : Dinas Kominfo Kota Medan
Keenam siswa SMA Taruna Nusantara angkatan 36 tersebut diantaranya, Agha Islami Annadif, Naufal Hibatullah Harahap, Raqilla Fauzzan Hendrycha dan Gilbert Febrian, Malchiel Panjaitan serta M. Ahkam El Khuluqiey.
Rico Waas didampingi Asisten Pemerintahan dan Sosial M Sofyan dan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Benny Sinomba Siregar bercerita bahwa dirinya lahir dan besar di Kota Medan. Kemudian menempuh pendidikan sekolah dasar hingga sekolah menengah atas di kota Medan ini sebelum melanjutkan kuliah ke Jakarta di Universitas Trisakti.
“Saya lahir dan besar di Medan. Sekolah Mulai tingkat SD SMP hingga SMA juga di Medan, lalu lanjut kuliah ke Jakarta dan ini menjadi momen saya jauh dari orang tua sekaligus belajar mandiri", kata Rico Waas.
Dijelaskan Rico Waas, usai menyelesaikan pendidikan di bangku Kuliah pada 2011, dirinya memilih jalur profesional sebagai seorang pengusaha dengan membuka usaha sendiri di Jakarta sebagai desain grafis dan pelaku seni. Kemudian di tahun 2015 kembali ke Medan untuk membangun usaha keluarga.
"Ketika menjadi pengusaha dunia politik sama sekali belum menjadi bagian dari rencananya. Baru ditahun 2020 saya memutuskan masuk ke dalam partai politik. Disana banyak belajar tentang partai politik dan fungsi maupun sistem pemerintahan, termasuk termasuk peran legislatif sebagai wakil rakyat dan pengawas kebijakan eksekutif.
Dilanjutkan Rico Waas, di tahun 2024 yang merupakan tahun Pemilu, dirinya maju sebagai calon anggota legislatif DPRD Sumatera Utara dari Dapil Kabupaten Deliserdang. Namun dirinya gagal hasilnya tidak sesuai ekspektasi. Setelah gagal, Rico Waas dipercaya partai politik untuk maju sebagai Wali Kota Medan.
"Jabatan yang diemban adalah amanah besar yang harus dipertanggungjawabkan. Baik itu dipertanggungjawabkan kepada masyarakat, bangsa dan Tuhan", ujar Rico Waas sembari berpesan bahwa umur itu sementara, jadi gunakan sebaik-baiknya untuk berbuat baik bagi masyarakat dan bangsa.
Menjawab pertanyaan tentang tantangan yang dihadapi dalam memimpin Kota Medan, Rico Waas menegaskan bahwa memimpin Kota Medan bukan perkara mudah. Dengan jumlah masyarakatnya yang mencapai 2,5 juta ini tantangan dan permasalahan Kota Medan cukup kompleksitas. Mulai dari masalah banjir, kemiskinan, pendidikan, dan ketenagakerjaan.
"Seluruh permasalahan ini perlu perhatian khusus, karena memiliki bobot yang sama. Hal terpenting permasalahan tersebut harus diselesaikan karena masyarakat menunggu. Selain itu apa yang menjadi program untuk pembangunan kota Medan juga harus tetap berjalan", sebut Rico Waas.
Dalam pertemuan tersebut, Rico Waas juga memberikan motivasi kepada siswa SMA Taruna Nusantara. Disampaikan Rico Waas dengan fasilitas sekolah yang lengkap, siswa harus dapat memanfaatkannya untuk menjadi pribadi yang pintar dan cerdas serta berwawasan dan yang paling penting disiplin.
"Di tahun 2045 merupakan Indonesia emas. Untuk itu Saya berharap generasi muda Indonesia mampu menjadi pribadi yang produktif, berpikiran maju, dan mampu mengembangkan potensi bangsa di berbagai sektor, mulai dari pembangunan, riset teknologi, hingga pariwisata", ucap Rico Waas sembari menambahkan generasi muda bisa membawa Indonesia menjadi negara hebat di mata dunia.
Rico Waas juga berpesan selama pendidikan di SMA Taruna Nusantara, pada siswa diharapkan dapat menjadi kebanggaan tidak hanya diri sendiri tetapi menjadi kebanggaan orang tua dan juga Kota Medan.
Sumber : Dinas Kominfo Kota Medan