Plt Wali Kota Ingin Program Kesehatan Jiwa Berbasis Masyarakat Terbentuk di 21 Kecamatan
Pemko Medan sangat mengapresiasi Yayasan Nurani Luhur Masyarakat (YNLM) atas gerakan maupun program - program sosial yang dilakukannya kepada masyarakat. Terlebih, YNLM sebagai organisasi non-profit ini berfokus pada pengembangan masyarakat yang berkaitan dengan kesejahteraan anak-anak, kesehatan masyarakat, peningkatan perekonomian keluarga serta orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Apresiasi ini disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan H Aulia Rachman didampingi Kadis Kesehatan Kota Medan Yuda Pratiwi Setiawan, Kadis Sosial Khoiruddin Rangkuti dan Camat Medan Helvetia Putra Ramadan, saat menerima kehadiran pengurus YNLM di Balai Kota Medan, Jum'at (1/11).
Aulia Rachman menuturkan, program yang dimiliki YNLM sangat baik, apalagi merangkul ODGJ yang selama ini diketahui kerap terasingkan. Oleh karenanya, imbuhnya, perangkat daerah terkait kiranya dapat berkolaborasi dan berkoordinasi untuk mensinkronisasikan program yang sejalan.
"Saya harap, perangkat daerah terkait agar dapat merespon program ini dan menyampaikan informasi ini kepada masyarakat. Agar apa? Agar program kesehatan jiwa berbasis masyarakat dapat terbentuk di setiap kelurahan di 21 kecamatan se-Kota Medan," kata Aulia Rachman.
Selanjutnya, Kata Aulia Rachman, ODGJ selama ini merupakan orang-orang yang termarjinalkan atau terpinggirkan. Sementara, di setiap kecamatan terdapat ODGJ. Oleh karenanya, terangnya, ODGJ membutuhkan uluran tangan bersama semua pihak agar tidak merasa dijauhi oleh lingkungan sekitar.
"Apalagi dalam program ini ODGJ diajarkan untuk memiliki peluang usaha, tentunya Pemko Medan dapat berperan dengan memberikan bantuan baik itu alat untuk usaha maupun bantuan lainnya," ujarnya seraya berharap program yang sama dapat menjadi program Pemko Medan.
Sebelumnya Veronika Surbakti selaku Project Manajer YNLM menjelaskan, program kesehatan jiwa berbasis masyarakat terbentuk karena selama ini ODGJ masih dikesampingkan. Sebab, ungkapnya, menurut sebagian besar masyarakat hal tersebut menyangkut aib keluarga. Oleh karenanya, Veronika mengaku pihaknya mengambil peran dan berkolaborasi dengan semua pihak, termasuk Pemko Medan untuk penanggulangan kesehatan gangguan jiwa.
"Melalui program ini teman-teman ODGJ dapat diterima dengan baik di keluarga maupun lingkungan tempat tinggal. Selain itu stigma penilaian terhadap mereka harus turun," jelas Veronika.
Dalam program ini Veronika juga menjelaskan masyarakat ODGJ dirangkul dan diajak untuk menjadi produktif melalui Kelompok Usaha Bersama (Kube) sehingga mereka berdaya. “Tujuan kita adalah memanusiakan manusia. Program ini bukan milik kita tetapi milik bersama, sebab hakikatnya manusia harus di hargai", ujarnya.
Veronika menambahkan, program ini baru berjalan di Kelurahan Helvetia Tengah. untuk itu, melalui pertemuan tersebut, Veronika berharap program ini dapat terlaksana di seluruh wilayah Kota Medan.
"Kami merasa bangga karena program ini disambut dan didukung oleh Pemko Medan. Kami berharap dengan dukungan yang diberikan melalui perangkat Daerah Pemko Medan, program ini dapat berjalan di seluruh kecamatan di Kota Medan," pungkasnya.
Sumber: Prokopim Pemko Medan
Apresiasi ini disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan H Aulia Rachman didampingi Kadis Kesehatan Kota Medan Yuda Pratiwi Setiawan, Kadis Sosial Khoiruddin Rangkuti dan Camat Medan Helvetia Putra Ramadan, saat menerima kehadiran pengurus YNLM di Balai Kota Medan, Jum'at (1/11).
Aulia Rachman menuturkan, program yang dimiliki YNLM sangat baik, apalagi merangkul ODGJ yang selama ini diketahui kerap terasingkan. Oleh karenanya, imbuhnya, perangkat daerah terkait kiranya dapat berkolaborasi dan berkoordinasi untuk mensinkronisasikan program yang sejalan.
"Saya harap, perangkat daerah terkait agar dapat merespon program ini dan menyampaikan informasi ini kepada masyarakat. Agar apa? Agar program kesehatan jiwa berbasis masyarakat dapat terbentuk di setiap kelurahan di 21 kecamatan se-Kota Medan," kata Aulia Rachman.
Selanjutnya, Kata Aulia Rachman, ODGJ selama ini merupakan orang-orang yang termarjinalkan atau terpinggirkan. Sementara, di setiap kecamatan terdapat ODGJ. Oleh karenanya, terangnya, ODGJ membutuhkan uluran tangan bersama semua pihak agar tidak merasa dijauhi oleh lingkungan sekitar.
"Apalagi dalam program ini ODGJ diajarkan untuk memiliki peluang usaha, tentunya Pemko Medan dapat berperan dengan memberikan bantuan baik itu alat untuk usaha maupun bantuan lainnya," ujarnya seraya berharap program yang sama dapat menjadi program Pemko Medan.
Sebelumnya Veronika Surbakti selaku Project Manajer YNLM menjelaskan, program kesehatan jiwa berbasis masyarakat terbentuk karena selama ini ODGJ masih dikesampingkan. Sebab, ungkapnya, menurut sebagian besar masyarakat hal tersebut menyangkut aib keluarga. Oleh karenanya, Veronika mengaku pihaknya mengambil peran dan berkolaborasi dengan semua pihak, termasuk Pemko Medan untuk penanggulangan kesehatan gangguan jiwa.
"Melalui program ini teman-teman ODGJ dapat diterima dengan baik di keluarga maupun lingkungan tempat tinggal. Selain itu stigma penilaian terhadap mereka harus turun," jelas Veronika.
Dalam program ini Veronika juga menjelaskan masyarakat ODGJ dirangkul dan diajak untuk menjadi produktif melalui Kelompok Usaha Bersama (Kube) sehingga mereka berdaya. “Tujuan kita adalah memanusiakan manusia. Program ini bukan milik kita tetapi milik bersama, sebab hakikatnya manusia harus di hargai", ujarnya.
Veronika menambahkan, program ini baru berjalan di Kelurahan Helvetia Tengah. untuk itu, melalui pertemuan tersebut, Veronika berharap program ini dapat terlaksana di seluruh wilayah Kota Medan.
"Kami merasa bangga karena program ini disambut dan didukung oleh Pemko Medan. Kami berharap dengan dukungan yang diberikan melalui perangkat Daerah Pemko Medan, program ini dapat berjalan di seluruh kecamatan di Kota Medan," pungkasnya.
Sumber: Prokopim Pemko Medan