BERITA :


Program Tebus Ijazah, Harapan Bagi Siswa Kurang Mampu Lanjutkan Pendidikan

Program Tebus Ijazah, Harapan Bagi Siswa Kurang Mampu Lanjutkan Pendidikan

Program tebus ijazah menjadi harapan bagi para siswa yang kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Hal tersebut diungkapkan Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas saat berbincang hangat dengan Dimas A Kurniawan Podcast di Rumah Dinas Wali Kota Medan, Senin (21/7/2025).

Dalam perbincangan tersebut, Dimas selaku Founder Kurniawan Talks menanyakan terkait masalah keamanan di Kota Medan. Menanggapi pertanyaan tersebut, Rico Waas mengatakan tingkat keamanan yang berhubungan dengan tindak kriminalitas erat kaitanya dengan pendidikan. Maka dari itu Pemko Medan menjamin agar jangan ada anak-anak di kota Medan yang putus Sekolah, salah satunya lewat program tebus ijazah.

"Melalui program ini kita menebus ijazah siswa-siswa dari keluarga yang kurang mampu, agar mereka dapat melanjutkan pendidikanya," kata Rico Waas.

Dengan pendidikan yang baik, Rico Waas berharap menjadi modal bagi mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang baik pula setelah dewasa kelak.

Selain itu lanjut Rico Waas, Pemko Medan juga terus membuka peluang investasi bagi para investor, sehingga nantinya dapat menyerap tenaga kerja yang lebih banyak.

"Kita juga memberikan pelatihan kerja kepada masyarakat agar mereka memiliki keterampilan," lanjut Rico Waas.

Tidak hanya dari segi pekerjaan saja, masalah narkotika juga menjadi pemicu terjadinya tindak kriminalitas. Untuk itu bilang Rico Waas lagi, Pemko Medan terus bekerjasama dengan TNI dan Polri untuk mengatasi permasalahan narkotika ini.

"Kita terus berkoordinasi dengan rekan-rekan dari TNI dan Polri untuk mengatasi masalah ini," bilang Rico Waas.

Selain dari masalah keamanan, Dimas juga menanyakan tentang mekanisme penerapan parkir di kota Medan. Atas pertanyaan tersebut, Rico Waas menjelaskan mekanisme perparkiran saat ini sedang dikaji oleh Pemko Medan dengan melibatkan akademisi. Diharapkan nantinya didapat mekanisme sistem perparkiran yang tidak merugikan masyarakat.

"Sedang kami kaji mekanismenya, apakah konvensional, e-parking atau barcode. Termasuk tarif parkir dan standarisasi jukir. Yang jelas mekanisme yang diterapkan nantinya jangan sampai merugikan masyarakat," jelas Rico Waas.

Tidak hanya membenahi masalah perparkiran saja, Rico Waas juga mendorong agar masyarakat beralih menggunakan transportasi umum. Selain untuk mengurangi parkir tepi jalan, penggunaan transportasi umum juga dapat mengurangi kemacetan.

"Kesadaran masyarakat untuk menggunakan transportasi umum ini juga penting. Kami akan terus membenahi sistem transportasi umum yang semakin baik bagi masyarakat," pungkasnya.

Sumber : Dinas Kominfo Kota Medan