BERITA :


Warga Kelurahan Pekan Labuhan Tak Ingin Anaknya Ketinggalan Ikuti Sub PIN Polio

Warga Kelurahan Pekan Labuhan Tak Ingin Anaknya Ketinggalan Ikuti Sub PIN Polio

Indah Wulan Sari bersama bayi telah tiba di Posyandu Lestari XIV di Jalan Pulau Tarakan Kelurahan Pekan Labuhan Lingkungan VI, Jumat (17/2) pagi. Warga yang tinggal tidak jauh dari Posyandu itu tidak ingin kehilangan kesempatan untuk memberikan tetes vaksin polio kepada buah hatinya pada pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2023 yang telah dicanangkan Wali Kota Medan, Bobby Nasution pada 13 Februari lalu itu. Arkanza, sang anak yang berusia 7 bulan ini, awalnya takut-takut, bahkan sempat menangis. Namun, berkat ketelatenan petugas posyandu, imunisasi polio ini berjalan lancar. Bahkan rona kegembiraan tampak di wajah polos Arkanza, saat petugas memberikannya makanan tambahan berupa biscuit. Rona kegembiraan yang nyaris sama juga terlihat pada wajah dua anak Mastarida saat menerima biskuit setelah diimunisasi di Posyandu Lestari III di Lingkungan III Kelurahan Pekan Labuhan. Sebagaimana Indah Wulan Sari, warga Lingkungan III ini juga tidak ingin melewatkan kesempatan untuk memberikan vaksin polio kepada dua anaknya, Marudi usia 4 tahun dan Davina yang berumur 3 tahun. Mastarida yang setiap bulan rajin ke Posyandu ini mengaku, gembira dengan pelaksanaan Sub PIN Polio ini. Baginya, ini merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada kesehatan anak. “Penting imunisasi polio inilah. Supaya bertambah daya tahan anak dan mencegah lumpuh layu,” sebutnya. Arkanza, Marudi, dan Davina adalah 3 dari 2.330 anak dalam rentang usia 0 – 59 bulan yang menjadi sasaran pelaksanaan Sub PIN Polio di wilayah kerja Puskesmas Pekan Labuhan. “Memang sasaran di wilayah kerja Puskesmas Pekan Labuhan yang terdata sebanyak 2.330. Semua yang terdata itu berusia 0 sampai 59 bulan,” sebut Koordinator Imunisasi Puskesmas Pekan Labuhan, Filiks Hulu di Posyandu Lestari III. Dia menerangkan, wilayah Puskesmas Pekan Labuhan mencakup Kelurahan Pekan Labuhan dan Nelayan Indah. Per 16 Februari, lanjutnya, capaian sasaran yang telah diimunisasi sebesar 53, 78 persen, atau sebanyak 1.253 anak, terdiri dari 633 anak lelaki dan 620 anak perempuan. “Hari ini merupakan pelaksanaan hari terakhir. Data akan bertambah. Dan Sabtu besok kita juga akan melakukan penyisiran agar seluruh anak yang menjadi sasaran dapat diimunisasi. Ini memang harus kita maksimal,” sebutnya. Filiks Hulu mengakui, animo masyarakat cukup besar untuk mengimunisasi polio anaknya. Memang ada beberapa kendala, misalnya belum mendapat informasi dan ada segelintir masyarakat yang tidak percaya dengan imunisasi. Dia menerangkan, tahapan imunisasi polio ini juga tidak sulit. Pertama, terangnya, warga datang dan mendaftar, lalu kemudian peserta memastikan anak tidak mempunyai penyakit yang tidak boleh diberikan imunisasi. “Kemudian barulah kita berikan dua tetes vaksin polio. Setelah itu, barulah kita berikan tanda sudah diimunisasi di jari anak,” ungkapnya seraya menambahkan setelah diimunisasi setiap anak diberikan makanan tambahan berupa biskuit. Dia mengatakan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan kepala lingkungan untuk penanganan cepat bila terjadi gejala setelah imuninasi atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Pencanangan Sun PIN Polio di Kota Medan ini dilakukan oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution pada 13 Februari lalu di Puskesmas PB Selayang II, Kecamatan Medan Selayang. Sub PIN Polio ini digelar karena terdapat Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio di Provinsi Aceh. Oleh karenanya, berdasarkan instruksi Kementerian Kesehatan, di daerah yang terdekat dengan Aceh harus dilakukan Sub PIN Polio dengan sasaran bayi berumur 0-59 bulan Sumber : Dinas Kominfo Kota Medan