BERITA :


Usaha Bobby Nasution Mulai Berbuah, RSUD Dr. Pirngadi Sudah Punya Layanan Medical Tourism

Usaha Bobby Nasution Mulai Berbuah, RSUD Dr. Pirngadi Sudah Punya Layanan Medical Tourism

Secara bertahap, upaya Wali Kota Medan Bobby Nasution mewujudkan Medan Medical Tourism (MMT) memulai menunjukkan hasil. Program yang menjadikan Medan sebagai tujuan wisatawan yang ingin mendapat pelayanan dan perawatan kesehatan maksimal sambil berwisata ini telah dimulai di RSUD Dr. Pirngadi Medan. Bobby Nasution meluncurkan layanan wisata medis (medical tourism) bertepatan pada HUT ke-94 rumah sakit milik Pemko Medan itu.  

 

"Kita harus patut bersyukur RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan ikut memberikan pelayanan medical tourism dan pelayanan eksekutif demi meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat," ungkap Bobby Nasution pada perhelatan tersebut., kemarin.

 

Orang nomor satu di Pemko Medan ini mengharapkan, selain menciptakan pelayanan kesehatan yang berkualitas, MMT sekaligus meningkatkan pertumbuhan ekonomi di ibu kota Sumatera Utara ini.  

 

Pemko Medan, lanjut Bobby Nasution, akan memfasilitasi dukungan pelayanan di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan, termasuk pelayanan medical tourism, pelayanan terintegritas, serta terus memperbaiki dan meningkatkan fasilitas rumah sakit agar sesuai standar pelayanan dan persyaratan mutu rumah sakit.

 

Sementara itu, Direktur Utama RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan, Syamsul Arifin Nasution menyatakan, medical tourism ini merupakan salah satu pelayanan unggulan di RSUD Dr. Pirngadi. 

 

Untuk mendukung medical tourism ini, sebutnya, RSUD Dr. Pirngadi telah menyiapkan fasilitas eksekutif yang berkualitas. Di samping itu, seluruh tenaga medis yang bertugas menjalankan layanan medical tourism ini juga wajib bisa berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris. Pelayanan medical tourism RSUD Dr. Pirngadi yang menjadi unggulan adalah Poli THT dan Poli Gigi Spesialis. 

 

"Untuk Poli Gigi Spesialis kita punya sepuluh dokter spesialis sekitar sepuluh orang. Dan kita juga menetapkan tarif berobat yang lebih murah," ucapnya. Layanan medical tourism ini menyasar pasien dari Malaysia. Syamsul Arifin mengatakan, pihaknya mendapat informasi bahwa memang banyak turis Malaysia ingin berobat gigi ke Medan. 

 

"Info yang kita dengar, di negara mereka asuransi tidak menanggung berobat gigi dan mereka juga berminat melakukan medical check up karena harganya lebih murah di sini," ungkapnya. Ke depan, lanjutnya, pihaknya akan mengembangkan poli lainya, di antaranya poli khusus jantung, stroke, dan onkologi.

 

"Jadi ke depan akan terus kita tingkatkan. Semua poli akan ada yang eksekutif, termasuk juga mengganti alat-alat medis yang sudah tua dengan alat medis yang baru," sebutnya.

 

Sebelumnya, untuk mewujudkan Medan Medical Tourism (MMT) pada awal Februari lalu Bobby Nasution juga menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemko Medan dengan Universitas Sumatera Utara (USU), Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Sumut, Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia (Asita) Sumut, dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumut di Heritage City Hall Medan. 

 

Pada naskah MoU yang diperoleh dari Bagian Kerjasama Sekretariat Daerah Kota Medan, kemarin, tertulis bahwa kesepakatan bersama ini merupakan landasan penyelenggaraan kerjasama untuk menyinergikan sumber daya Pemko Medan, USU, Persi Sumut, Asita Sumut, dan PHRI Sumut untuk mewujudkan program medical tourism di Kota Medan.

 

Disebutkan pula, tujuan kesepakatan bersama ini untuk melakukan kolaborasi antara pemangku kepentingan (stakeholders) dalam inisiasi dan pengembangan wisata medis serta peningkatan kualitas layanan kesehatan melalui inovasi layanan sesuai kebutuhan pasar. Selain itu, kesepakatan ini juga ditujukan untuk penguatan UMKM guna mendukung wisata medis, penyelenggaraan layanan wisata medis yang berdaya saing, dan peningkatan perekonomian daerah melalui evaluasi keberhasilan wisata medis yang berkesinambungan menuju wisata kesehatan yang unggul dan berdaya saing. 

 

Sedangkan ruang lingkup kesepakatan bersama ini adalah koordinasi antar pihak-pihak terkait, termasuk pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan wisata medis, pemenuhan standar kualitas layanan (prasarana, sarana, dan sumber daya manusia), dan pengembangan melalui inovasi layanan (kajian dan aplikasi) yang keseluruhannya dilandasi oleh data kebutuhan pasar, serta pemetaan kebutuhan dukungan dari UMKM untuk penyelenggaraan pelayanan medis yang berkualitas dan inovatif, di samping memberi manfaat ekonomi yang maksimal bagi UMKM tersebut.

 

Terobosan yang dilakukan Bobby Nasution ini mendapat apresiasi dari Ketua Asita Sumut, Solahuddin Nasution. Dia menilai, berbagai terobosan telah dilakukan Bobby Nasution, mulai dari revitalisasi Kawasan Kota Lama Kesawan serta Beranda Kreatif Kota Medan hingga progran MMT. 

 

“Sekarang Pak Wali menghadirkan program MMT. Saya kira ini pantas untuk diapresiasi, sebab Kota Medan tidak memiliki destinasi wisata alam yang dapat diandalkan seperti pantai yang indah, laut maupun alam pegunungan yang memiliki udara segar. Untunglah pemimpin kita, Wali Kota Medan memiliki ide-ide yang brilian dan gagasan besar untuk mengembangkan Kota Medan sebagai perdagangan dan pariwisata,” nilainya.



Sumber : Dinas Kominfo Kota Medan