Konsep Pembelajaran Kewirausahaan dalam Menghadapi Era Digitalisasi
Dalam era digitalisasi membuat perubahan yang sangat significant dalam semua asepek kegiatan khusunya pendidikan. Konsep pembelajaran perlu diarahkankan kepada mengedepankan internet of thing (IOT) untuk bisa menyerap permintaaan kepada konsumen secara langsung sebagai contoh mata kuliah kewirausahaan. Dengan penguatan mata kuliah kewirausahaan berbasis digital menjadikan mahasiswa lebih mandiri dan dapat menciptakan lapangan kerja ketika sudah selesai perkuliahan dan menguasai digital marketing dalam kewirausahaan sebagai output dari era industry 4.0.
Digital marketing menjadi primadona untuk bisa menyesuaikan suatu rekayasa ide yang dihasilkan mahasiswa dalam menciptakan nilai tambah (Value) yang ditawarkan kepada konsumen yang berasal bukan hanya di dalam melainkan di dalam negeri. Positioning produk yang ditawarkan pada saat permulaan perkuliahan dalam rekayasa ide yang dilakukan dengan mencapai kepada scope konsumen yang spesifik bisa dari usia maupun cluster yang akan dicari dalam pangsa pasar. Pangsa pasar merupakan positioning produk dibandingkan dengan pesaing.
Hal ini tentunya akan dikaitkan dengan pilihan konsumen terhadap produk jika dibandingkan dengan pesaing. Pelrunya penguasaab digital marketing tentunya Kembali dipetakan kepada pengusaan dari IOT. Dunia IOT dengan konsep disruption sehingga konsep kewirausahaan harus bisa dilaksanakan secara digital dan perlu disejajarkan dengan pendidikan kewirausahaan. Jika dikaitkan dengan perkembangan kewirausahaan di Indonesia, 65% milenial memiliki spirit kewirausahaan yang tinggi. Digital entrepreneur spirit dapat menumbuhkan karakter wirausaha dan mampu menumbuh kembangkan wirausaha baru kreatif yang inovatif berbasis teknologi serat membantu mahasiswa dalam menentukan keunikan bsinis berbasis teknologi dengan menemukan peluang pasar yang tepat utuk meningkatkan peluang keberhasilan bisnis. Setiap digital entrepreneur memiliki skill yaitu creativity, leadership, goal oriented dan risk taking.
Skill yang dilakukan dapat memenuhi content based business, communicate based business, online store, match making business dan promotion business. Hal inilah yang perlu dipahami mahasiswa dalam pendidikan kewirausahaan. Pendidikan kewirausahaan diharapkan menghasilkan wirausaha dapat dilakukan dimana saja melalui IOT sehingga dapat menjangkau seluruh Kawasan Desa dan Kota sebagai target pangsa pasar. Dalam pembelajaran, mahasiswa perlu diterapkan konsep coaching yang dijalankan melalui sharing dengan komunitas bisnis. Komunitas bisnis mampu membuat karakter mahasiswa untuk melakukan planing bisnis yang fokus dapat dilakukan dengan konsep intangible assert seperti logo, brand, merk yang dimulai dari hal sederhana bisa menjadi lebih serius. Hal ini dapat terlihat bagaiman bisnis yang diminati melalui pemantauan dengan Google Trend. Google trend dapat membantu dalam pengelolaan bisnis untuk menghasilkan mindset out of the box sesuai dengan tujuan dan impact serta perlu diamalkan kepada mahasiswa untuk mengamalkan sedekah yang sering menjadi trending dalam komunitas bisnis agar usaha yang direncanakan dan dilaksanakan menjadi lebih berkah dalam menghadapi era digitalisasi.
Oleh : M.Umar Maya Putra, SE, M.Si
Digital marketing menjadi primadona untuk bisa menyesuaikan suatu rekayasa ide yang dihasilkan mahasiswa dalam menciptakan nilai tambah (Value) yang ditawarkan kepada konsumen yang berasal bukan hanya di dalam melainkan di dalam negeri. Positioning produk yang ditawarkan pada saat permulaan perkuliahan dalam rekayasa ide yang dilakukan dengan mencapai kepada scope konsumen yang spesifik bisa dari usia maupun cluster yang akan dicari dalam pangsa pasar. Pangsa pasar merupakan positioning produk dibandingkan dengan pesaing.
Hal ini tentunya akan dikaitkan dengan pilihan konsumen terhadap produk jika dibandingkan dengan pesaing. Pelrunya penguasaab digital marketing tentunya Kembali dipetakan kepada pengusaan dari IOT. Dunia IOT dengan konsep disruption sehingga konsep kewirausahaan harus bisa dilaksanakan secara digital dan perlu disejajarkan dengan pendidikan kewirausahaan. Jika dikaitkan dengan perkembangan kewirausahaan di Indonesia, 65% milenial memiliki spirit kewirausahaan yang tinggi. Digital entrepreneur spirit dapat menumbuhkan karakter wirausaha dan mampu menumbuh kembangkan wirausaha baru kreatif yang inovatif berbasis teknologi serat membantu mahasiswa dalam menentukan keunikan bsinis berbasis teknologi dengan menemukan peluang pasar yang tepat utuk meningkatkan peluang keberhasilan bisnis. Setiap digital entrepreneur memiliki skill yaitu creativity, leadership, goal oriented dan risk taking.
Skill yang dilakukan dapat memenuhi content based business, communicate based business, online store, match making business dan promotion business. Hal inilah yang perlu dipahami mahasiswa dalam pendidikan kewirausahaan. Pendidikan kewirausahaan diharapkan menghasilkan wirausaha dapat dilakukan dimana saja melalui IOT sehingga dapat menjangkau seluruh Kawasan Desa dan Kota sebagai target pangsa pasar. Dalam pembelajaran, mahasiswa perlu diterapkan konsep coaching yang dijalankan melalui sharing dengan komunitas bisnis. Komunitas bisnis mampu membuat karakter mahasiswa untuk melakukan planing bisnis yang fokus dapat dilakukan dengan konsep intangible assert seperti logo, brand, merk yang dimulai dari hal sederhana bisa menjadi lebih serius. Hal ini dapat terlihat bagaiman bisnis yang diminati melalui pemantauan dengan Google Trend. Google trend dapat membantu dalam pengelolaan bisnis untuk menghasilkan mindset out of the box sesuai dengan tujuan dan impact serta perlu diamalkan kepada mahasiswa untuk mengamalkan sedekah yang sering menjadi trending dalam komunitas bisnis agar usaha yang direncanakan dan dilaksanakan menjadi lebih berkah dalam menghadapi era digitalisasi.
Oleh : M.Umar Maya Putra, SE, M.Si